MAN 2 Kota Cilegon, Madrasah Pilot Project Kurikulum Merdeka Belajar di Banten
Saat ini pemerintah sedang gencar menggaungkan mengenai kurikulum Merdeka Belajar, terutama oleh Bapak Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekonologi Republik Indonesia. Kurikulum Merdeka adalah bentuk sederhana dari kurikulum 2012 dengan sistem pembelajaran berbasis proyek tertentu (project based learning). Kurikulum ini dikembangkan agar siswa lebih mengenal dan mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Siswa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya, sehingga sesuai dengan tagline “kurikulum merdeka belajar, belajar merdeka.” Kurikulum ini sudah diuji coba pada 2.500 sekolah penggerak, waluapun untuk saat ini, sekolah masih dapat memilih tetap menggunakan Kurikulum 2013 atau menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar.
Kebijakan tersebut membuat MAN 2 Kota Cilegon mengambil langkah awal menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar untuk tahun ajaran 2022/2023. Hal ini sudah dimulai saat Pendaftaran Peserta Didik Baru, dengan membuka kelas Tahfidz, Olimpiade, Olahraga dan Seni, Multimedia, serta Linguistik, yang dapat dipilih oleh peserta didik baru sesuai dengan bakat dan minatnya sebagai pengembangan diri siswa.
Guna mengenal lebih jauh mengenai Kurikulum baru ini, pada hari Sabtu, (25/06/22) MAN 2 Kota Cilegon melaksanakan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Aula MAN 2 Kota Cilegon sejak pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB yang dihadiri oleh seluruh dewan guru MAN 2 Kota Cilegon. Sosialisasi ini mengusung tema “Wujudkan Merdeka Belajar Menuju Madrasah Mandiri Berprestasi.”
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala MAN 2 Kota Cilegon, Bapak H. Munirudin, S.Ag, MM.Pd, dihadiri pula oleh Wakil Ketua Madrasah Bidang Kurikulum, Bapak Sumarno, M.Pkim serta Kepala Tata Usaha, Bapak Deden Rahmatullah, S.H, dengan narasumber Bapak Didin Hadiat, M.Pd, Pengawas Sekolah madya, Kemenag Kabupaten Tangerang, Banten.
Bapak Didin Hadiat sebagai narasumber menjelaskan, bahwa Kurikulum Merdeka Belajar dari Dinas dan Kemenag, pada dasarnya memiliki konsep yang sama, yang membedakan ada pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasilapada Madrasah yang disebut Profil Pelajar Rahmatan Lil’Alamiin. Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila mengambil alokasi waktu 20-30% dari total jam pelajaran selama 1 tahun dengan 8 tema yang ada. Sementara Profil Pelajar Rahmatan Lil’alaamiin dapat dipilih dari nilai-nilai moderasi beragama dengan 10 tema yang ada.
Pembagian proyek ini yaitu 3 proyek dengan 3 tema berbeda saat kelas X dan 2 proyek dengan tema berbeda saat kelas XI dan XII. Proyek ini dapat digabungkan dengan semua mata pelajaran atau per mata pelajaran. Kembali lagi, tidak memberatkan siswa dan adanya pengawasan bersama, karena proyek dilakukan di luar jam belajar mengajar.
Pada tingkat sekolah menengah atas, pada kelas XI dan XII, peserta didik dapat memilih (1) minimal 2 kelompok pilihan hingga syarat minimum jam pelajaran terpenuhi (22 jam pelajaran), (2) memilih 4-5 mata pelajaran, dan (3) maksimal pilihan yang diambil dari satu kelompok mata pelajaran pilihan adalah 3 mata pelajaran. Pada kurikulum ini, peran guru Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan dalam mengetahui dan mengarahkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik guna menentukan mata pelajaran yang dipilih sesuai dengan prospek atau cita-cita peserta didik ke depannya, sehingga MAN 2 Kota Cilegon diharapkan dapat menjadi madrasah percontohan (Pilot Project) implementasi kurikulum merdeka belajar setidaknya di wilayah Provinsi Banten.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Berita Lainnya :
- RAKERDA UPZ BAZNAS PROPINSI BANTEN 2024
- M2CBS Ukir Prestasi KANIRA IX BANTEN
- Kunjungan Ketua PBVSI Ke M2CBS
- M2CBS Meraih Juara Ke 3 Lomba ROBOTIK Tingkat Nasional
- Meraih 20 piala kejuaraan multi event olahraga kota Cilegon
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas :
Komentar :
Kembali ke Atas